Mulia, Perbuatan Guru Pengajar SMAN 2 Cimalaka Sumedang Ini, Mereka Patungan untuk Siswa agar Masuk Sekolah

- 1 Juli 2024, 12:17 WIB
SMAN 2 Cimalaka Sumedang gurunya patungan untuk sekolah anak kurang mampu
SMAN 2 Cimalaka Sumedang gurunya patungan untuk sekolah anak kurang mampu /Sumedang Raya/Diki DG/

PR SUMEDANG - Guru pengajar di SMAN 2 Cimalaka, Sumedang, Jawa Barat, memberikan contoh yang baik kepada siapapun, termasuk kepada guru yang lainnya di mana pun berada. 

Contoh dalam hal apa?

Sekedar diketahui, guru adalah sosok manusia yang dihormati dan disegani serta memiliki budi pekerti dan tauladan bagi murid dan masyarakat.

Baca Juga: 7 Kegiatan MPLS 2024 yang Menarik untuk Siswa SD, Ceria dan Gembira Hari Pertama Sekolah

Menjadi guru tidaklah mudah, ada beban berat di pundaknya yang harus dijaga, baik penampilan, ucapan, maupun perbuatan. Penyebabnya, karena pribadi guru sepanjang waktu menjadi panutan dan cermin bagi orang di sekitarnya, khususnya di lingkungan sekolah ditempat mereka mengajar.

Perubahan jaman semakin pesat, nilai-nilai budaya semakin berubah dan berkurang, seiring dengan perkembangan arus informasi dan perkembangan teknologi modern.

Sosok guru masa kini berbeda jauh dengan guru sebelumnya. Pola-pola pengajaran yang mendominasi guru (teacher center) sudah tidak relevan, perkembangan arus teknologi dan informasi yang begitu cepat, menyebabkan terjadinya perubahan perilaku dan norma anak didik sekarang ini.

Baca Juga: Sejam dari Jakarta, Ini 4 Rekomendasi Wisata Cibubur untuk Bawa Anak Liburan Sekolah

Guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber belajar tetapi lebih bagaimana seorang guru memposisikan sebagai fasilitator.

Kreatifitas dan berpikir kritis anak didik sekarang ini semakin cepat, berbagai informasi akibat kemajuan teknologi secara langsung mengubah pola pikir anak didik yang selalu ingin tahu dan berinteraksi dengan lingkungan sosial.

Gempuran media sosial telah merubah perilaku dan pola interaksi anak didik sekarang, sehingga proses pengawasan dan perhatian lebih perlu diberikan pada anak didik supaya dapat terarah dan berjalan sesuai dengan norma dan kaidah yang ada.

Baca Juga: Gaskeun! 3 Tempat Liburan Sekolah di Sumedang Berangkat Bareng Temen, Main Air Curug Gorobog

Seperti yang dilakukan guru guru pengajar di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN 2) Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Hampir semua guru pengajar termasuk para pegawai di sekolah tersebut, melakukan pekerjaan yang dinilai sangat mulia, yaitu patungan untuk membiayai ongkos sejumlah pelajar berkategori kurang mampu.

Menurut guru Bidang Kesiswaan Hendrik Setiadi, patungan ini sudah terjadi sekitar tahun 2003 lalu. Para guru spontan melakukan patungan tersebut, tanpa ada unsur paksaan sama sekali, hanya demi siswanya masuk sekolah.

"Awalnya sih ketika para guru berkumpul diwaktu istirahat dan ngobrol, mengeluhkan ada seorang siswanya yang jarang masuk sekolah, namun guru atau walikelas ini tidak langsung menvonis si siswa tersebut malas, mereka mencoba mencari imformasi tentang siswa tersebut alasanya jarang masuk sekolah, dan kebetulan di sekolah kami ada tim survei yang dinamakan home visit, dari tim inilah kita mengetahui alasan siswa tersebut bolos, nah dari hasil home visit tersebut akhirnya kita mengetahui alasan siswa tersebut tidak masuk sekolah, dan patungan ini kami semua lakukan secara spontanitas", ujar Hendrik di ruangan guru SMAN 2 saat diwawancarai PR Sumedangraya, diruangan guru, Senin 1 Juli 2024.

Halaman:

Editor: Mubyar Dicka Ghaniar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah