Ia menyebutkan, TPPAS Regional Legoknangka akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung. TPPAS Legoknangka akan menampung sampah di Bandung Raya yakni Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimah dan Kabupaten Sumedang.
TPPAS Regional Legoknangka, lanjutnya, dirancang untuk mengolah sampah dengan memanfaatkan teknologi hingga dikonversi menjadi energi listrik.
Dengan 2.000 ton pengelolaan sampah per hari, dapat menghasilkan 40 megawatt listrik. Kehadiran TPPAS Regional Legoknangka diharapkan dapat secara signifikan mengurangi dampak lingkungan dari sampah di Cekungan Bandung sekaligus menyediakan energi lstrik yang andal.
Baca Juga: Hebat! Mendaur Ulang Sampah Kemasan Cangkang Kopi Menjadi Tas, Karpet dan Dompet
Namun demikian, upaya pengurangan di tingkat rumah tangga tetap perlu dilakukan oleh masyarakat dengan dukungan dari pemda kabupaten dan kota.
Terlebih jumlah penduduk Metropolitan Bandung Raya terus meningkat dan berbanding lurus dengan penambahan volume sampah.
"Saya berharap komitmen dari bupati dan wali kota yang terkait dengan TPPAS Regional Legoknangka, sampah ini tetap agar terjaga," kata Bey.
Projek bisa dikebut
Sementara itu, Menko Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap pengerjaan infrastruktur dari proyek TPPAS Regional Legoknangka dapat dikebut dengan tetap mencermati hasil yang bagus agar bisa memberikan dampak positif bagi lingkungan.
"Saya berharap penyelesaian infrastruktur bisa berjalan lancar dengan hasil yang bagus karena sangat penting bagi kebersihan air Sungai Citarum," ujar Luhut.***