Saat itu, pemerintah melihat kebutuhan untuk mengadopsi teknologi ini sebagai bagian dari upaya modernisasi infrastruktur jalan tol yang terus berkembang pesat.
Implementasi ini juga sejalan dengan target pemerintah untuk mendigitalisasi berbagai sektor layanan publik, termasuk transportasi.
Baca Juga: Petani Terdampak Jalan Tol Cisumdawu Bisa Jatuh Miskin! Ini Alasannya
Sebelum diimplementasikan secara luas, pemerintah dan BPJT melakukan berbagai studi kelayakan dan uji coba teknis.
Proses ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), perusahaan jalan tol, dan ahli teknologi.
Beberapa proyek percontohan juga dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas dan kesiapan teknologi MLFF dalam kondisi jalan tol Indonesia yang bervariasi.
Uji Coba Awal di Beberapa Jalan Tol
Uji coba awal sistem MLFF dilakukan di beberapa ruas tol yang memiliki volume kendaraan tinggi, seperti Tol Jakarta-Cikampek dan Tol JORR.
Uji coba ini bertujuan untuk melihat seberapa efektif teknologi ini dalam mengurangi waktu tempuh dan mengatasi kemacetan di gerbang tol.
Hasil uji coba menunjukkan adanya penurunan waktu tempuh yang signifikan, meskipun masih ada beberapa tantangan teknis yang perlu diatasi.
Salah satu tantangan utama dalam implementasi MLFF adalah kesiapan infrastruktur dan integrasi sistem pembayaran yang memadai.