PR SUMEDANG - Bersedekah dengan uang, beras, makanan atau barang-barang yang bermanfaat, sudah lumrah. Akan tetapi, jika sedekah dengan sampah yang kotor, bau dan menjijikan, bagaimana maksudnya?

Sudah jelas, sampah itu harus dibersihkan dan dibuang ke tempatnya. Bukan lantas disedekahkan, aneh kan! Kalau sampah disedekahkan, selain tidak wajar, bahkan bisa menghinakan kepada orang yang menerimanya.Eitts! Jangan sewot dulu. Simak dulu penjelasan dan maksud sedekah sampah tersebut.

Uang hasil penjualan sampah untuk kegiatan sosial

Program "Sedekah Sampah" digagas dan dilaksanakan oleh Gerakan Muda Peduli Alam ( Gempa) di Desa Cihanjuang , Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.

Baca Juga: Hebat! Mendaur Ulang Sampah Kemasan Cangkang Kopi Menjadi Tas, Karpet dan Dompet

Menurut Pengurus Gempa Bayu ketika ditemui di Desa Cihanjuang, program sedekah sampah itu dilakukan dengan cara mengolah sampah. Bagi warga yang mau bersedekah sampah, difasilitasi dengan tong sampah.

Sampah yang dikelola lewat program sedekah sampah, yaitu sampah organik dulu. Setelah sampah terkumpul, lalu sampah dijual kepada pengepul dan sebagian lagi dijadikan kerajinan tangan. "Uang hasil penjualannya, kami alokasikan buat kegiatan sosial bagi msyarakat, seperti santunan anak yatim dan jompo, kebersihan lingkungan, bantuan untuk korban bencana, termasuk membantu orang sakit," kata Bayu.

Program Sedekah Sampah digagas dan dilaksanakan oleh Gerakan Muda Peduli Alam ( Gempa) di Desa Cihanjuang , Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang

Sedekah sampah jadi berkah

Ia mengatakan, Gempa berupaya mengolah sampah menjadi sumber penghasilan, sekaligus sumber pahala bagi orang yang mau bersedekah sampah. "Sedekah itu, bukan hanya dengan uang yang besar atau barang yang paling berharga. Namun, dengan sampah kita bisa bersedekah. Sebab, sampah bisa diubah menjadi berkah. Jika sampah dikelola dengan baik, sampah bisa menjadi penghasilan," ujar Bayu.