Penjabat Bupati Terima Dokumen Penelitian BMKG Terkait Gempa, Sesar Sumedang Terbentang 2,5 Kilometer

23 Februari 2024, 23:17 WIB
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu saat menunjukan dokumen penelitian gempa Sumedang /Saeful Ridwan /PR Sumedang

PR SUMEDANG-- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyerahkan dokumen laporan Gempa Bumi yang menimpa Kabupaten Sumedang yang terjadi pada akhir tahun 2023 lalu.

Penyerahan dokumen hasil penelitian gempa tersebut, secara simbolis diserahkan oleh Plt Deputi Geofisika BMKG Hanif Andi Nugraha, kepada Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman.

Dalam dokumen tersebut, diungkap data-data perihal gempa Sumedang termasuk penamaan sesar penyebab gempa bumi Sumedang.

Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman: 'Baru Pertama Kalinya Ada Angin Puting Beliung Sebesar Ini di Sumedang!'

"Menurut survei yang sudah kita lakukan, Sesar Sumedang panjangnya 2,5 kilometer dan kita fokus surveinya yakni wilayah Kota Sumedang yang terdampak," ungkap Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kota Bandung, Teguh Rahayu pada Jumat 23 Februari 2024.

Teguh Rahayu yang akrab disapa Ayu itu juga menerangkan, panjangnya sesar Sumedang itu,2,5 kilometer dan lokasinya tepat di bawah kota Sumedang. 

Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman (tengah) didampingiPlt Deputi Geofisika BMKG Hanif Andi Nugraha (Kana) serta Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Lilik Kurniawan (kiri) dalam penyerahan dokumen gempa Sumedang di Gedung Negara Sumedang pada Jumat 23 Februari 2024 /PR Sumedang

Hadir dalam acara penyerahan dokumen gempa Sumedang itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana Daerah (BNPB) Deputi Bidang Logistik dan Peralatan, Lilik Kurniawan, beserta jajaran BNPB dan BMKG.

Baca Juga: Periode Perulangan Gempa Bumi Sumedang Pasti Terjadi, Mitigasi dan Evakuasi Bencana Jadi Solusi

Dijelaskan Ayu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan terkait Indeks kerentanan seismik, atau tingkat kerentanan lapisan permukaan tanah saat terjadi gempa bumi di Sumedang.

"Tingkatannya berbeda-beda dari setiap lokasi yang ditelitinya. Jadi terkait kerentanan seismik yang kita hasilkan itu, kerentanan seismiknya berbeda-beda sudah ada petanya, jadi semuanya tidak sama," tegasnya.

Ia menjelaskan pula terkait Peta indeks kerentanan seismik yang dihasilkan, akan bermanfaat untuk menentukan kebijakan terkait Rencana Tata Ruang dan Tata Wilayah (RTRW) bagi Kabupaten Sumedang ke depannya.

Baca Juga: Kurangi Risiko Bencana, Pemkab Sumedang Gelar Sekolah Lapang Gempa Bumi

"Semisal pada saat kita membangun di area peta yang lebih gelap, itu harus bagaimana perlakuannya, dan yang berwarna terang dalam peta itu harus bagaimana perlakuannya," tuturnya.

Ini semuanya, tambah Ayu, sudah ada dalam dokumen dan peta gempa hasil kajian yang akan kami serahkan ke bupati.

"Dengan telah teridentifikasinya sesar penyebab gempa, maka hal pertama yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah yakni memperkuat upaya mitigasi.

Baca Juga: Pj Bupati, Ajak Warga Sumedang Tetap Siaga Hadapi Bencana Dalam Acara Sekolah Lapang Gempa Bersama BMKG

Kedua adalah building code-nya (peraturan pembangunan) sehingga kita menghasilkan data mikro zonasi untuk rujukan baik tata ruang dan tata wilayah, bagaimana building code bangunan didirikan," paparnya.

Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman yang menerima dokumen gempa Sumedang itu mengungkapkan, hasil kajian BMKG tentang Sesar Sumedang tentunya sangat bermanfaat sebagai masukan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan daerah ke depannya.

"Hasil kajian ini bermanfaat sebagai role input atau masukan dalam hal kebijakan, pertama revisi Perda tentang RTRW karena mitigasi bencana gempa belum masuk dalam RTRW kita," katanya.

Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Sampaikan Update Gempa Terkini: Tetap Waspada Meski Gempa Melandai

Dokumen gempa hasil kajian BMKG ini, lanjut Pj Bupati, akan sangat bermanfaat dalam merumuskan terkait RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) dan RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah) bagi Kabupaten Sumedang.

"Selama ini, kita tidak memiliki rencana untuk penanggulangan bencana gempa. Karena dalam perencanaan kita, paling hanya bencana banjir, longsor, kekeringan, kebakaran atau bencana lainnya," ungkap Herman 

Namun dengan adanya rekomendasi dari BMKG ini, tambah Pj Bupati, maka ke depan Sumedang juga harus menyiapkan upaya mitigasi untuk bencana gempa juga.

Baca Juga: Penyusunan RTRW Sumedang Harus Sesuai Perkembangan Zaman, 20 Tahun ke Depan

"Nantinya kita turunkan lagi sampai ke rencana tahunan dan sampai kebijakan teknis, semisal perizinan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan sebagainya. Tentunya akan ada perubahan serta perbaikan dan nantinya akan disesuaikan," paparnya.

Herman menyebutkan, sebagai contoh, bagaimana nanti izin untuk membangun rumah, pabrik dan sebagainya, itu nanti harus memperhatikan terhadap bencana gempa.***

Editor: Saeful Ridwan

Tags

Terkini

Terpopuler