AS Hentikan Pengiriman Senjata ke Israel, Pertempuran di Rafah Terus Bergejolak

- 8 Mei 2024, 18:53 WIB
WilayahRafah di Jalur Gaza bagian Selatan terus bergejolak.
WilayahRafah di Jalur Gaza bagian Selatan terus bergejolak. /Tangkapan layar video Brigade Al Qassam Hamas

PR SUMEDANG - Hamas mengatakan bahwa mereka sedang bertempur melawan pasukan Israel di pinggiran kota Rafah, Jalur Gaza wilayah selatan.

Pada 8 Mei 2024, seorang pejabat AS mengatakan bahwa Washington telah menghentikan pengiriman bom-bom canggih yang dapat digunakan Israel dalam serangan berskala besar.

Amerika Serikat, yang berusaha untuk mencegah invasi Israel ke Rafah, mengatakan bahwa pihaknya yakin proposal gencatan senjata Hamas yang telah direvisi dapat mengarah pada terobosan dalam kebuntuan dalam negosiasi, dengan perundingan yang dilanjutkan di Kairo pada hari Rabu.

Baca Juga: Negara-negara Besar Desak 'De-eskalasi' setelah Drone Ditembak Jatuh di Iran

Dilansir Pikiran Rakyat Sumedang dari laman Reuters, Israel telah mengancam serangan besar-besaran ke Rafah untuk mengalahkan ribuan pejuang Hamas yang dikatakannya bersembunyi di sana, namun negara-negara Barat dan PBB telah memperingatkan bahwa serangan besar-besaran ke kota itu akan menjadi bencana kemanusiaan.

Hamas mengatakan para pejuangnya bertempur melawan pasukan Israel di sebelah timur Rafah, di mana ratusan ribu warga Palestina mengungsi dari pertempuran lebih jauh ke utara di daerah kantong tersebut. Warga mengatakan pertempuran masih berlangsung di pinggiran kota.

Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa pemerintahan Presiden Joe Biden menghentikan pengiriman senjata ke Israel pekan lalu sebagai tanggapan atas serangan yang diperkirakan akan terjadi di Rafah. Gedung Putih dan Pentagon menolak berkomentar.

Baca Juga: Seorang Sniman Israel Tak Mau Membuka Pameran Hasil Karyanya sebelum Gencatan Senjata Dilakukan di Gaza

Pejabat tersebut, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan bahwa Washington telah mengkaji dengan seksama pengiriman senjata yang mungkin akan digunakan di Rafah, dan sebagai hasilnya menunda pengiriman 1.800 bom seberat 2.000 pon dan 1.700 bom seberat 500 pon.

Halaman:

Editor: Ayi Kusmawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah