Seorang Sniman Israel Tak Mau Membuka Pameran Hasil Karyanya sebelum Gencatan Senjata Dilakukan di Gaza

- 17 April 2024, 09:37 WIB
Ilustrasi warga Palestina di tengah gempuran Israel.
Ilustrasi warga Palestina di tengah gempuran Israel. /pixabay @ hosnysalah

PR SUMEDANG - Seorang seniman yang mewakili Israel di pameran seni internasional menyerukan gencatan senjata segera dalam perang Israel di Gaza.

Seniman yang mewakili Israel di Venice Biennale telah mengumumkan bahwa pamerannya tidak akan dibuka sampai tercapai kesepakatan untuk gencatan senjata dan pembebasan tawanan yang ditahan di Jalur Gaza.

Instalasi video Ruth Patir yang berjudul (M)otherland dijadwalkan dibuka pada hari Sabtu di paviliun nasional Israel pada pameran seni internasional. Namun dia mengatakan bahwa instalasi tersebut akan tetap ditutup untuk saat ini.

Baca Juga: Iran vs Israel, Utusan Iran Amir Saeed Iravani: 'Israel Mengetahui Bagaimana Pembalasan Kedua Kami!'

“Seniman dan kurator paviliun Israel akan membuka pameran ketika gencatan senjata dan kesepakatan pembebasan sandera tercapai,” kata sebuah tanda yang dipasang pada hari Selasa, 16 April 2024 di jendela paviliun Israel, dikutip Pikiran Rakyat Sumedang dari Al Jazeera.

Patir mengatakan di situsnya: “Keputusan seniman dan kurator bukanlah membatalkan diri mereka sendiri maupun pamerannya; sebaliknya, mereka memilih untuk mengambil sikap solidaritas dengan keluarga para sandera dan komunitas besar di Israel yang menyerukan perubahan.”

Biennale tersebut, yang dijadwalkan mulai Sabtu hingga 24 November di kota Venesia, Italia utara, dianggap sebagai salah satu presentasi seni kontemporer terpenting di dunia.

Baca Juga: Serangan Iran ke Israel bakal Picu Potensi Kenaikan Inflasi, Ini Penyebabnya!

Sebelum pembukaannya, perwakilan media diberikan kesempatan melihat paviliun negara-negara tersebut pada hari Selasa.

“Jika saya diberi panggung yang luar biasa, saya ingin menjadikannya berarti,” kata Patir di Instagram. “Saya merasa waktu untuk seni telah hilang dan saya harus percaya bahwa seni akan kembali.”

“Saya seorang seniman dan pendidik, saya sangat menolak boikot budaya,” lanjutnya. “Tetapi karena saya merasa tidak ada jawaban yang tepat, dan saya hanya bisa melakukan apa yang saya bisa dengan ruang yang saya miliki, saya lebih memilih untuk bersuara bersama orang-orang yang mendukung saya dalam seruan mereka, gencatan senjata sekarang, bawa orang-orang kembali dari penangkaran.”

Baca Juga: Iran Serang Israel, Sekjen PBB: Timur Tengah Berada di Ambang Kehancuran!

Israel memperkirakan 129 tawanan yang ditangkap selama serangan pimpinan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, termasuk 34 orang yang diduga tewas, masih berada di Gaza.

Setelah serangan tersebut, Israel melancarkan perang di Gaza yang telah menewaskan sedikitnya 33.843 orang dan melukai 76.575 orang, menurut pihak berwenang Palestina.

Serangan Israel telah menyebabkan lebih dari 80 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza mengungsi dan membuat sebagian besar wilayah Gaza menjadi puing-puing.

Baca Juga: Timur Tengah Memanas Usai Iran Luncurkan Serangan Balasan ke Israel, Perang Dunia III Segera Terjadi?

Badan-badan bantuan telah memperingatkan akan terjadinya kelaparan di beberapa bagian wilayah tersebut karena Israel terus memberlakukan pembatasan ketat terhadap pasokan bantuan kemanusiaan.

Ribuan seniman, kurator dan kritikus telah menandatangani surat terbuka yang menentang partisipasi Israel pada acara tersebut untuk memprotes perang di Gaza. Mereka yang menentang kehadiran Israel juga mengatakan mereka berencana melakukan protes di biennale tersebut.

Art Not Genocide Alliance, sebuah kelompok seniman dan pekerja budaya internasional yang menyerukan pengecualian Israel di Venice Biennale, mengatakan “tidak dapat diterima” untuk menampilkan karya seni dari suatu negara karena negara tersebut melakukan kekejaman terhadap warga Palestina di Gaza.

Baca Juga: Iran Luncurkan Rudal Jelajah ke Wilayah Israel, Ali Khameini: Israel Harus Dihukum!

Menteri Kebudayaan Italia mendukung partisipasi Israel, salah satu dari 88 negara yang ambil bagian dalam pameran seni edisi ke-60 tersebut. Hal ini terbuka bagi media di tengah peningkatan keamanan yang luar biasa ketika tentara Italia berjaga di depan paviliun Israel.

Politik internasional sudah tidak asing lagi dengan biennale. Seniman Rusia menarik partisipasi mereka pada tahun 2022 untuk memprotes invasi Kremlin ke Ukraina, dan biennale tersebut mengatakan Rusia tidak meminta untuk berpartisipasi dalam edisi tahun ini.

Festival ini juga mengecilkan hati dan kemudian melarang partisipasi Afrika Selatan selama apartheid.***

Editor: Jansilmi Nur Al-Zia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah