Namun, kurangnya transparansi dan pengawasan yang dirasakan peserta Tapera dapat menimbulkan ketidakpercayaan dan ketidakpahaman mengenai pengembalian dana.
9. Fokus pada Pembiayaan Perumahan
Tapera dirancang untuk mendukung pembiayaan perumahan rakyat, sehingga dana yang terkumpul lebih banyak dialokasikan untuk tujuan ini daripada disimpan sebagai simpanan yang dapat dikembalikan segera.
Hal ini berarti bahwa dana yang tersedia untuk pengembalian simpanan mungkin terbatas.
10. Regulasi yang Kaku
Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2024 yang mengatur tentang Tapera menekankan penggunaan dana untuk pembiayaan perumahan dan pengembalian simpanan hanya pada kondisi tertentu.
Kekakuan dalam regulasi ini dapat membatasi fleksibilitas dalam pengembalian simpanan kepada peserta yang membutuhkan.
11. Faktor Ekonomi Makro
Keadaan ekonomi makro, seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi, juga dapat mempengaruhi jumlah pengembalian simpanan.
Nilai dana yang terkumpul bisa tergerus oleh inflasi, mengurangi nilai pengembalian yang diterima oleh peserta.
Secara keseluruhan, penyebab kecilnya jumlah pengembalian simpanan Tapera, yakni kombinasi dari regulasi yang ketat, prosedur administrasi yang rumit, kurangnya sosialisasi, dan pengelolaan dana yang terfokus pada pembiayaan perumahan.
Upaya peningkatan sosialisasi, transparansi, dan fleksibilitas regulasi bisa menjadi langkah untuk memperbaiki situasi ini di masa depan.***