PR SUMEDANG-- Setiap tahun, saat memasuki bulan Mulud dalam kalender sunda atau Maulid, prosesi pencucian pusaka peninggalan para raja pemimpin kerajaan Sumedang Larang dilakukan.
Kali ini, prosesi pencucian pusaka atau tradisi ngumbah pusaka itu diselenggarakan dalam balutan acara Festival Budaya Sumedang Larang yang akan berlangsung selama sepekan (16 - 23 September 2023).
Rangkaian prosesi itu dimulai dengan ngumbah pusaka raja-raja Sumedang Larang. Ada 7 pusaka peninggalan para raja Sumedang, antara lain, pedang Ki Mastak miliknya Prabu Tadjimalela, keris Ki Dukun Prabu Gajah Agung, keris Panunggul Naga milik Prabu Geusan Ulun, bedog Curug Aul milik Jaya Perkasa dan tiga keris lainnya yakni milik Pangeran Rangga Gempol III dan Pangeran R.A.A Surianagara Kusumadinata atau lebih dikenal dengan nama Pangeran Kornel.
Baca Juga: Trisula Sumedang: Menggiring Digitalisasi Mencapai Sumedang Simpati
Ketujuh benda pusaka itu dicuci dengan air kembang dan wewangian di Gedung Srimanganti, lingkungan Gedung Negara Sumedang.
Dengan iringan doa dan juga lantunan ayat suci Al-Quran sang Penjamas melakukan ritual pencucian pusaka, membersihkan dan memberikan minyak wangi, yang disaksikan orang-orang yang hadir di acara itu.
Sebelumnya, seluruh benda pusaka para raja Sumedang Larang itu diarak atau dilakukan Kirab dari Gedung Srimanganti menuju Alun-alun Sumedang yang tak jauh dari lokasi. Setelah mengitari Alun-alun kembali rombongan menyerahkan benda pusaka peninggalan para raja itu kepada Penjamas.
"Kemarin itu ngumbah pusaka (mencuci pusaka). Alhamdulillah hari ini kita menyelenggarakan kirab dan Jamasan pusaka Kerajaan Sumedang Larang," ungkap Radya Anom Karaton Sumedang Larang, Raden Lucky Djohari Soemawilaga.