Raden Lucky juga menjelaskan bahwa prosesi Kirab dan Jamasan ini adalah kegiatan rutin dilakukan, sebagai upaya memelihara warisan leluhur Keraton Sumedang Larang.
"Setidaknya agar pusaka-pusaka itu tidak berkarat atau korosi, sehingga masih bisa dilihat sebagai bagian dari sejarah kerajaan Sumedang Larang," ujarnya.
Baca Juga: Raksa Jasad Warisan Budaya Indonesia dari Sumedang : Pengobatan Tradisional Bukan Cara Mistis
Secara umum Lucky menuturkan bahwa, ritual atau tradisi budaya yang disebut Jamasan itu merupakan kegiatan yang bertujuan untuk pemeliharaan atau perawatan benda pusaka yang terdapat di Kerajaan ini.
"Jadi tradisi jamasan ini sebagai momen untuk mengkaji, melestarikan dan mengembangkan potensi budaya yang dimiliki Sumedang, salah satunya melalui peninggalan pusaka yang di dalamnya memiliki esensi sebuah nilai dari perabadan luhur kasundaan," tuturnya.
Raden Lucky Djohari Soemawilaga juga memberitahukan bahwa dalam acara Festival Budaya Keraton Sumedang Larang kali ini, pihaknya akan mengadakan Maulid Nabi Muhammad SAW sekaligus Haul Pangeran Sugih, pada 23 September 2023.
"InshaAllah, Habib Luthfi dari Pekalongan akan mengisi acara Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul Pangeran Sugih," ujarnya.
Sementara itu, dalam acara kirab dan Jamasan yang berlangsung, terlihat hadir musisi dan pencinta lingkungan hidup, Ully Sigar yang datang bersama adiknya Paramitha Rusady yang juga Artis. Keduanya diketahui memang memiliki garis keturunan kerajaan Galuh.
Beberapa tamu undangan lainnya yang turut hadir adalah, Anggota DPR RI, Anggota DPD, Forkopimda serta kalangan aktivis budaya.