PR SUMEDANG-- Kunjungan Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman ke perusahaan tekstil terbesar PT. Kahatek yang berada di Cipacing Jatinangor, Sumedang pada Jumat 1 Maret 2024.
Pasca kebakaran yang menimpa salah satu bangunan di lokasi perusahaan tekstil terbesar itu pada Kamis 29 Februari 2024 kemarin sekira pukul 11.00 WIB.
Pj Bupati Sumedang menyatakan, Pemkab Sumedang fokus pada solusi pascabencana kebakaran dan angin puting beliung di PT. Kahatex serta perusahaan lainnya.
Baca Juga: BPBD Sumedang: Bukan Cuma Satu Gedung yang Terbakar di PT. KAHATEX
“Fokus kunjungan kami pada hari ini lebih kepada solusi. Kami telah berbincang dengan pihak terkait untuk memastikan hak-hak pekerja tidak tereduksi,” katanya.
Ia juga menegaskan, pemulihan bangunan yang terdampak harus segera dilakukan, dan Pemkab Sumedang akan memberikan bantuan kepada pihak perusahaan yang terkena dampak.
“Kami akan membantu memfasilitasi pemulihan perusahaan, bukan hanya PT. Kahatex tetapi juga 14 perusahaan lainnya yang terdampak bencana puting beliung,” ujarnya.
Baca Juga: Pabrik Kahatex Cipacing Kebakaran, Warga Sekitar Lokasi Panik dan Berhamburan
Diusahakan, lanjut Herman, perbaikan ini dari asuransi, dan ini bukan akon-akon (sekedar pengakuan). "Kami bantu mendorong agar asuransi cepat turun," kata Herman.
Sementara itu, Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Ludy Sutedja menjelaskan, gedung yang terbakar merupakan bangunan finishing di mana kain-kain siap kirim disimpan dulu di gedung itu.
Sebelumnya pada Rabu 21 Februari 2024 lalu, PT. Kahatex juga tertimpa musibah angin puting beliung.
PutBaca Juga: Disnakertrans Sumedang, Inventarisasi Dampak Akibat Puting Beliung yang Menerjang Kawasan Industri
"Bangunan ini total ada 40 bangunan di PT Kahatex ini yang terdampak, 11 rusak berat, 7 rusak sedang dan 22 rusak ringan,"terang Ludy.
Sedangkan saat sedang dilakukan perbaikan pada bangunan ini, terjadilah musibah kebakaran itu. Ia menduga, ada percikan api yang ditimbulkan pada saat perbaikan atap bangunan itu.
"Ada sekitar 100-200 orang di gedung itu, yang sebetulnya bukan sedang bekerja memproduksi kain, tapi sedang melakukan pembersihan lokasi dari sisa-sisa angin puting beliung,"katanya.
Baca Juga: Pemkab Sumedang Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Angin Puting Beliung di Dua Kecamatan
Akibat dari peristiwa ini, Ludy menaksir jumlah kerugian miliaran rupiah untuk kain hasil produksi, belum lagi bangunan dan mesin yang berada di dalamnya.
"Korban akibat kebakaran hanya beberapa orang, dan itu sudah ditangani oleh pihak klinik di perusahaan," ungkapnya.***