Pj Bupati Sumedang Ingatkan Pengajar Jangan Terlena Mengajar, Jadi Lupa Belajar

15 Desember 2023, 18:28 WIB
Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman saat memberikan pemaparan tentang pentingnya belajar disampaikan saat Soft Launching Gerakan Zero Bullying dan Pendidikan berbasis Kasih Sayang di Gedung Negara pada Jumat 15 Desember 2023 /Saeful Ridwan /PR Sumedang

PR SUMEDANG-- Penjabat (Pj) Bupati Sumedang, Herman Suryatman mengingatkan kepada seluruh pengajar agar jangan terlena mengajar sehingga lupa belajar.

Hal itu, Ia sampaikan dihadapan para undangan launching Gerakan Zero Bullying Pelajar dan Pendidikan Berbasis Kasih Sayang, yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang di Gedung Negara Sumedang pada Jumat 15 Desember 2023.

Pj Bupati Sumedang itu mengkritik beberapa hal yang sering kali dilupakan oleh para pengajar. Padahal, menurutnya hal tersebut merupakan suatu keharusan.

Baca Juga: Pj Bupati Sumedang Apresiasi Peringatan Hari Disabilitas Internasional yang Digelar NPCI dan Disbudparpora

Herman Suryatman mengatakan di awal sambutannya, jika segala sesuatu yang dikerjakan harus dengan hati. Ia mencontohkan pada kaum yang sedang dimabuk cinta.

"Saat berpacaran, biasanya kalau sang pacar menyuruh, spontan kita kerjakan dengan cepat. Tahu apa sebabnya?" tanya Pj kepada seluruh hadirin.

Itu semua, jawab dia, karena dengan hati. Dengan rasa cinta sehingga bisa melakukan apapun dengan cepat.

Baca Juga: Peringati Bulan Bahasa 2023 Disdik Sumedang Gelorakan 'Gestur Cantik Perkasa'

"Begitu juga dengan kali ini, saya meminta Ibu Sekda bisa segera memberikan draft Perbup tentang Zero Bullying, agar kita bisa segera mengeksekusi ini," ungkapnya.

Dikatakan Herman bahwa, inspirasi tentang pengajaran dengan kasih sayang diperolehnya dari sosok pendiri rumah pintar, yaitu Wa Een (Een Sukaesih). Dengan keterbatasan secara fisik karena sakit, Ia mampu mencetak anak-anak di sekitarnya tetap pintar.

"Cacakan dengan segala keterbatasan, Wa Een bisa! Kita yang Alhamdulillah tiap bulan ada gaji dan tunjangan, kalau tidak lebih baik dari Bu Een, Why? berarti ada masalah," tuturnya.

Baca Juga: Disdik Sumedang: Terinspirasi dari Wa Een, Ciptakan 'Cantik Perkasa' untuk Regenerasi Pendidik

Oleh karena itu, lanjut Herman, saya sangat yakin apalagi eksplorasi sudah tinggal Pok, Pek, Prak.

"Pok, omongkeun sudah, Pek, rencanakan desainnya, dan Prak, tinggal laksanakan gak pakai lama," ujarnya.

Dengan ikhtiar kecil ini, lanjut Pj Bupati, mudah-mudahan bisa mencetak generasi yang cerdas, berkarakter dan tentu saja penyayang.

Baca Juga: Disdik Sumedang: Trauma Healing untuk 3 Anak SD, Korban Asusila Guru Honorer Lebih Utama Saat ini

"Leaders are Made not Born, pemimpin itu dicetak bukan dilahirkan," ujarnya.

Oleh karena itu, tambah Herman, jangan memikirkan kepentingan sendiri.Tetapi bagaimana kita mempersiapkan generasi masa depan kita.

"Bapak, Ibu Sarjana, PNS tapi apakah yakin anak cucu kita jadi Sarjana dan PNS? Belum tentu juga, dan itu tugas kita mencetaknya," paparnya.

Baca Juga: Disdik Sumedang Berharap Masalah Kematian Ibu Guru yang Meninggal di RSUD Tidak Berkepanjangan

Lebih jauh Herman Suryatman memberikan arahan dan motivasi bagi seluruh pengajar untuk tetap bisa mengembangkan diri, dan mampu berkolaborasi dengan masa saat ini.

"Pengajar itu jangan terlena mengajar, jadi lupa untuk belajar," katanya.

Ia bertanya kepada hadirin untuk membuktikan pernyataannya itu. "Siapa yang setiap hari membaca buku?"tanya Pj Bupati, dan tak ada seorangpun yang mengaku.

Baca Juga: Kadisdik Sumedang: Pentingnya Festival Bagi Anak di Usia Golden Age, dalam Mengembangkan Bakat

Lalu, ia bertanya lagi, siapa yang setiap satu minggu sekali membaca buku? dan tak ada pula yang mengaku.

"Pantas saja, minat baca kita 1/1000 jika para pengajarnya pun tak mau belajar," ungkapnya.

Kalau Bapak dan Ibu pengajar sayang pada anak-anak didik kita, harus memaksakan belajar, mau membaca dan berdiskusi.

Baca Juga: Kadisdik Sumedang : Pendekatan Aplikasi SUGIH untuk Literasi di Tiap Sekolah

"Semata-mata untuk anak-anak kita dalam upaya mencetak generasi yang pintar," katanya.

Herman juga menjelaskan tantangan bagi para pengajar, dalam abad teknologi informasi saat ini yang tak lepas dari digitalisasi.

"Saat ini Bapak dan Ibu pengajar dituntut untuk bisa dan syaratnya adalah belajar. Artinya supaya bisa nyambung, harus bisa menguasai teknologi informasi," jelasnya.

Baca Juga: Tahun 2024 Siap 'Ngamen' Lagi untuk Sapras Pendidikan di Sumedang

Dalam kesempatannya itu, sebelum menutup pemaparannya, Herman kembali memberikan pembekalan tentang definisi yang ia dapat dari Ibu Een.

"Menurut saya dasar dari pendidikan adalah kasih sayang. Harus dengan kasih sayang kita mendidik anak, karena anak itu mereka manusia. Kita ajari mereka tentang ilmu pengetahuan supaya pintar. Dan ajari pula mereka tentang akhlak, supaya mereka berperilaku benar. Dan tentu harus dilakukan dengan sentuhan kasih sayang," katanya saat membacakan definisi mengajar versi Bu Een.

Usai pemaparan itu, Herman juga kembali menyampaikan framework atau skema dalam pengajaran berbasis kasih sayang.

Baca Juga: Dari Masalah Sepatu Bolong, Seragam Sekolah Basah sampai Tunggakan SPP, Baznas Sumedang Bantu Siswa Tak Mampu

"Ini sederhana saja, yang berat itu adalah eksekusi," tegasnya.

Setelah memaparkan, Pj Bupati mengajak kepada seluruh pengajar dan hadirin untuk berkomitmen menjadikan Sumedang Zero Bullying dan pendidikan berbasis kasih sayang. 

Acara itupun ditutup dengan menyanyikan lagu yang diiringi oleh grup Ensambel dari SMA IT Insan Sejahtera Sumedang.

Baca Juga: Gerakan Seniman Masuk Sekolah di Sumedang Pertama di Jawa Barat, Aksi Kolaboratif Pemkab untuk Budaya

PR Kadisdik Sumedang 

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. Dian Sukmara mengaku bahwa apa yang diminta oleh Pj Bupati Sumedang, agar menggelorakan Zero Bullying di Sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Sumedang, itu sudah siap meskipun tadi pihaknya bersama Pj Sekda Sumedang harus segera menyerahkan draft Perbup tentang Gerakan Zero Bullying.

"Jadi diharapkan dengan pencanangan Gerakan Zero Bullying ini, elemen pendidikan peduli terhadap peristiwa-peristiwa yang berada di tengah masyarakat," katanya.

Soft Launching Zero Bullying dan Pendidikan Berbasis Kasih Sayang pada Satuan Pendidikan yang dihadiri Pj Bupati Sumedang, Pj Sekda Sumedang, DPPKB, Bagian Kesra Setda Sumedang serta narasumber juga para Kepala Sekolah se- Kabupaten Sumedang.

Baca Juga: 4 Larangan selama MPLS 2023 yang Wajib Diketahui Siswa dan Sekolah, Alumni Boleh Ikutan?

"Alhamdulillah saya bahagia sekali pada hari ini, karena seluruh elemen dan sistem yang berkembang di Kabupaten Sumedang terjalin komunikasi dengan baik dan serempak mulai dari SD, TK bahkan SMP SMA, SMK semua berkomitmen berkumpul bersama untuk dapat bagaimana mendesain sebuah sistem pendidikan dalam pengendalian terjadinya bullying dan perundungan itu sulit dihindari," tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumedang, Dr. Dian Sukmara /PR Sumedang

Dr. Dian Sukmara menjelaskan, apabila kita tidak memiliki sistem jaringan yang kuat tersistemkan antara satuan pendidikan dengan peserta pendidikan yang lain.

"Nah sehingga diharapkan, dengan pencanangan ini atau soft launching ini pada akhirnya nanti secara bertahap kita akan semakin menguatkan untuk bagaimana kita mengemban amanah untuk mencetak anak-anak yang lebih baik, yang lebih produktif dan nyaman dalam di lingkungan pendidikan," ungkapnya.

Baca Juga: Kasus Perundungan Harus Segera Dihilangkan! Ini Penyebab dan Efek Buruknya! Aparat Harus Bertindak

Jadi, lanjut Kadisdik, bagaimana mendesain sebuah sistem pendidikan yang bisa menggerakkan dalam berbagai karakteristik sekolah itu bisa memberikan satu kenyamanan bagi mereka untuk tubuh dan berkembang, sehingga bisa mencapai kematangan kedewasaannya dan berperan aktif produktif bagi bangsa dan negaranya. 

"Tentunya, hal ini dalam rangka persiapan kita 100 Tahun pada Indonesia 2045, yaitu dengan nama Indonesia emas sehingga mereka yang sekarang berusia 17 Tahun, berusia 23 Tahun dengan 20 ke depan mereka akan menjadi pemimpin bangsa," harapnya.

Kalau mereka tidak disiapkan, tambah Kadisdik, dengan baik melalui berbagai alternatif tentang isu bullying dan perundungannya mau jadi apakah bangsa negara kita ini.***

Editor: Saeful Ridwan

Tags

Terkini

Terpopuler