(Bismillahir-Rahmanir-Rahim. Al-hamdu lillahi rabbil-'alamin. Ar-Rahmanir-Rahim. Malik yawmiddin. Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in. Ihdinas-siratal-mustaqim. Siratal-ladhina an'amta 'alayhim ghairil-maghdubi 'alayhim wa la-dh-dallin. Amin)
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terlontar. Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Yang maha pengasih lagi maha penyayang. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada-Mu kami menyembah. Hanya kepada-Mu pula kami memohon pertolongan. Tunjukkanlah kami ke jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang yang telah Kau anugerahi nikmat kepada mereka, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat. Semoga Kau kabulkan permohonan kami."
إِلَى حَضَرَةِ جَمِيعِ أَوْلِيَاءِ سِتَّةُ وَ خُصُصًا إِلَى ... وَلَهُمُ الفاتحة.
(Ilaa hadhrati jamii'i awliyaa-i sittah wa khushushan ilaa... walahumul faatihah)
Artinya: "Untuk arwah para wali yang sembilan dan dikhususkan (sebutkan nama ahli kubur), dan bagi mereka surat Al-Fatihah."
Kemudian dilanjutkan dengan membaca QS. Al-Fatihah.
3. Membaca Surat Al-Quran yang Disunnahkan
Setelah itu dilanjutkan dengan membaca surat Al-Quran yang disunnahkan yakni QS. Al-Qadr sebanyak 7 kali, QS. Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Naas, dan Ayat Kursi masing-masing sebanyak 3 kali.
Baca Juga: Konsep Nikmat Kubur Dalam Perspektif Ustad Adi Hidayat: Sudahkah Kita Bersiap?