Pencucian Benda Pusaka Koleksi Museum Prabu Geusan Ulun Sumedang, dari 7 Sumber Mata Air Ini

18 September 2023, 09:12 WIB
Pencucian benda pusaka atau Jamasan yang ada di Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Keraton Sumedang Larang, Kabupaten Sumedang, dicuci dengan air dari 7 sumber mata air yang berbeda. /PR Sumedang/Adang Jukardi/

 

PR SUMEDANG -Pencucian benda-benda pusaka atau Jamasan yang ada di Museum Prabu Geusan Ulun (MPGU) Keraton Sumedang Larang, Kabupaten Sumedang, dicuci dengan air dari 7 sumber mata air yang berbeda.

Ketujuh sumber mata air itu antara lain, mata air Cihonje, Cileuleuy, Cileutik, Cikahuripan Keraton, Citengah dan mata air Cipeles. Semua mata air itu berlokasi di wilayah Kec. Sumedang Selatan.

"Mencuci benda-benda pusaka, dengan tujuh sumber mata air ini, mengingat benda-benda pusaka ini memiliki nilai-nilai sejarah warisan para leluhur," tutur Radya Anom Keraton Sumedang Larang (KSL) R. Luky Djohari Soemawilaga ketika ditemui di komplek Srimanganti KSL, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Festival Budaya Keraton Sumedang Larang Diawali Ngumbah Pusaka, Kirab dan Jamasan

Selain menggunakan 7 mata air, lanjut dia, proses pencuciannya pun menggunakan jeruk nipis, gerabah dan minyak wangi. Bisa minyak wangi melati, kenanga, dll.

Luky mengatakan, ketentuan lainya, para penjamas (pencuci benda pusaka), tidak boleh sembarang orang. Para penjamas harus dari keluarga R. Muharam Argawinata keturunan R Anggataruna secara turun temurun.

Benda-benda pusaka yang dicuci dan dibersihkan, semuanya yang jumlahnya bisa mencapai ribuan.

Baca Juga: Tiga Zodiak Berikut, Menurut Astrologi Dikenal Tidak Konsisten, Satu di antaranya, Gemini, yang Lainnya?

"Nah, dari ribuan benda pusaka itu, ada 7 benda pusaka peninggalan para raja Sumedang Larang yang diutamakan pencuciannya. Bahkan pencuciannya dilakukan dengan prosesi ritual dan sakral," ujarnya.

Tujuh benda pusaka

Luky menyebutkan, ke-7 benda pusaka itu, antara lain, pertama, Pedang Ki Mastak peninggalan Prabu Tadjimalela. Kedua, Keris Ki Dukun peninggalan Prabu Gajah Agung. Ketiga, Keris Panunggul Naga peninggalan Prabu Geusan Ulun.

Kemudian, keempat dan kelima, dua buah Bedog Curuk Aul peninggalan Senopati Jayaperkasa. Keenam, Keris Nagasastra 1 peninggalan Pangeran Panembahan. Ketujuh, Keris Nagasastra II peninggalan Pangeran Soerianegara III atau Pangeran Kornel.

Baca Juga: Keris Leluhur Sumedang Ini, Pernah Membuat Ciut Nyali Jenderal Belanda ketika Dipegang Pangeran Kusumahdinata

Dikatakan, pencucian benda-benda pusaka di MPGU, Keraton Sumedang Larang, rutin dilakukan setahun sekali di bulan Rabi'ul Awal tahun Hijriah yang bertepatan dengan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Lebih jauh ia menjelaskan, untuk proses pencucian ketujuh benda pusaka, perlakuannya sama dengan pusaka lainnya. Namun, khusus untuk ketujuh benda pusaka dilakukan dengan acara seremonial ritual.

Hal itu, sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa-jasa para leluhur dan sesepuh para raja Sumedang Larang.

Baca Juga: 5 Fakta Menarik Bendera Merah Putih, Berikut Penjelasannya

"Jamasan ini mengandung simbol bahwa Sumedang tidak melupakan sejarah dan budayanya," ucap Luky***

Editor: Adang Jukardi

Sumber: liputan

Tags

Terkini

Terpopuler