“Manfaatnya bukan hanya untuk petani manggis, melainkan juga untuk seluruh petani, termasuk petani padi dan jagung. Paling bagus elaborasi dengan swadaya masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu, petani manggis warga Dusun Sagaramanik Ahmad (72) mengaku sangat terbantu dengan pembangunan JUT tersebut. Akses jalan usaha tani menuju sentra pertanian kondisinya mulus. “Jadi, mudah untuk mengangkut hasil panen maupun saat membawa pupuk,” katanya.
Ia menyebutkan, di Dusun Sagaramanik, Desa Cipancar ada sekitar 50 petani manggis. Setiap musim panen, para petani rata-rata bisa menghasilkan 50-60 ton manggis.
“Warga di sini mayoritas petani. Bahkan ada 50 petani yang menanam manggis. Kami mohon pemerintah membantu penyediaan pupuknya,” ucap Ahmad.
Terlebih para petani mengeluhkan harga manggis saat ini sedang menurun di bawah Rp10 .000 per kilogramnya. Padahal, jika harga sedang bagus bisa mencapai Rp20.000 per kilogramnya.***