PR SUMEDANG - Peristiwa gempa bumi yang berkekuatan 4,8 Skala Richter mengguncang Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada 31 Desember 2023 silam.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), guncangan akibat gempa tersebut mengakibatkan 1.143 rumah rusak yang tersebar di 12 kecamatan di Kabupaten Sumedang.
Hal itulah yang melatarbelakangi para Dosen di Sekolah Ilmu Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung (SITH-ITB), membuat formulasi untuk membantu pemulihan perekonomian pasca gempa bumi di Sumedang.
Baca Juga: Geopark Lembah Cisaar Jatigede Fokus Jadi Destinasi Wisata Wilayah Timur Sumedang
Para Dosen SITH ini, melakukan pendampingan untuk memanfaatkan lahan pekarangan sebagai sumber pangan keluarga.
Bencana gempa tersebut tidak hanya mengakibatkan kerusakan fisik dan jasmani, tetapi juga berdampak pada penurunan kesehatan mata dan ketahanan pangan warga yang terkena dampak gempa.
Tiga bulan berlalu sejak bencana gempa Sumedang terjadi, pemulihan kini tengah dilakukan untuk mengembalikan suasana, seperti sebelum gempa.
Baca Juga: BMKG Merilis Gempa Bumi Sepanjang Februari 2024, Sumedang Landai Gempa Bayah Terbesar
Pengabdian Masyarakat
Salah satu pihak yang turut membantu proses pemulihan ini, adalah PT. LAPI ITB dan LPPM ITB bersama dosen SITH ITB, mereka melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan tema, “Pemulihan Ekonomi Gempa Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan dengan Model Integrated Farming System Sebagai Sumber Pangan Keluarga”.