PR SUMEDANG-- Lebih dari tiga bulan lamanya kemarau melanda wilayah Jawa Barat khususnya kabupaten Sumedang. Kekhawatiran akan bencana yang timbul saat musim kemarau ini seperti maraknya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), rumah dan juga sulitnya ketersediaan air bersih untuk masyarakat, sebetulnya sudah diantisipasi sebelumnya oleh pihak pemerintah daerah kabupaten Sumedang.
Melalui stakeholder yang ada, seperti BPBD Sumedang, Dinas Pertanian dan juga Perumda PDAM turut dilibatkan.
Namun, bukan pihak Pemkab Sumedang yang tidak siap, terkadang kesadaran masyarakat juga masih rendah, atas upaya pencegahan kebakaran.
Pj Bupati Sumedang, Herman Suryatman menyampaikan kendala dan upaya yang dilakukan pihaknya itu usai menerima audensi dari warga masyarakat yang terdampak proyek tol Cisumdawu di Gedung Pusat Pemerintahan Sumedang pada Senin 2 Oktober 2023.
"Pertama, kamu menghimbau kepada masyarakat untuk bisa lebih waspada dengan bahaya kebakaran yang terjadi di beberapa titik di Sumedang," kata Herman.
Pihaknya meminta agar masyarakat juga tidak membakar lahan saat dibersihkan, sebab dari beberapa peristiwa kebakaran, hal itu dipicu akibat pembersihan lahan.
"Di musim kemarau ini jangan sampai dibakar dalam pembersihan lahan, sebab sangat rentan kebakaran yang lebih luas, karena tidak terkendali," ungkapnya.
Sedangkan terkait dengan bencana kekeringan, pihaknya tetap berusaha untuk mengantisipasi setiap wilayah yang dianggap rentan dengan kekurangan air.
"Hampir seluruh wilayah di Sumedang mengalami kekeringan, namun ada satu wilayah yang menjadi fokus perhatian yaitu kecamatan Ujungjaya," tuturnya.
Baca Juga: Petani di Ujungjaya Menggunakan Sistem Tetes, Cara Alternatif untuk Pengairan di Musim Kemarau
Ia mengungkapkan alasannya yaitu, mengingat daerah kecamatan Ujungjaya ini merupakan penyangga pertanian kabupaten Sumedang dalam hal tanaman padi, yang saat ini dilaporkan sudah dalam tahap krisis air.
Antisipasi yang dilakukan, lanjut Herman, melalui Dinas pertanian sudah melakukan dengan berbagai cara, termasuk memberikan bantuan pinjaman berupa mesin pembuat pompa secara bergilir agar petani di Ujungjaya masih bisa menanam padi.
"Ujungjaya merupakan lumbung padi kabupaten Sumedang, kita atensi teman-teman dari Dinas Pertanian untuk terjun ke lapangan agar mampu menangani permasalahan, termasuk dengan pompa air," katanya.
Baca Juga: Jokowi Tak Jadi Kunjungi Pasar Ujungjaya Sumedang, Pedagang Kecewa tapi Tetap Bersyukur karena Ini
Selain itu, tambah Pj Bupati Sumedang, pihaknya sedang melakukan proses cadangan pangan dan secepatnya akan didistribusikan daerah-daerah yang membutuhkan backup pangan.
Begitu juga dengan masyarakat yang kesulitan air bersih, Ia menyebutkan bahwa pihaknya telah mendapatkan konfirmasi dari berbagai daerah dan telah diantisipasi melalui bantuan penyebaran Tangki-tangki air dari Perumda PDAM.
"Daerah yang rawan air bersih kita drop tangki PDAM. Dan yang paling penting adalah partisipasi dari masyarakat sama-sama menghadapi tantangan terkait dengan kemarau yang cukup panjang," ungkapnya.
Sedangkan, lanjut Herman, dari sisi spiritual terkait dengan perlu tidaknya dilakukan shalat istisqa (shalat meminta hujan) pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak MUI kabupaten Sumedang.
"Kita juga akan ikhtiarkan secara spiritual, bagaimana kita bermunajat kepada Allah SWT., secepatnya diberikan hujan, InshaAllah jika kita meniatkan yang baik akan diberikan jalan yang baik," ujarnya.
Pj Bupati Sumedang berjanji, apabila nanti hasil koordinasi dengan pihak MUI harus dilakukan shalat istisqa, maka pihaknya akan segera memberikan himbauan khusus pelaksana shalat istisqa itu.
"Upaya secara fisik sudah, jika harus dilakukan ikhtiar spiritual maka kami akan langsung menyebabkan informasi itu, terkait dengan pelaksanaan shalat istisqa," pungkasnya.***